The Secret of Mindset

the-secret.jpgJudul buku The Secret of Mindset ini terkesan mengikuti popularitas buku The Secret, sekaligus Mindset, tapi isinya beda. Bagi mereka yang menyukai buku pengembangan diri, dan yang berminat mempelajari NLP (neuro linguistic programming) buku tulisan Adi W. Gunawan ini layak dibaca. Saya sendiri suka karena seperti pada buku-buku yang dia tulis sebelumnya, konsep dan teknik NLP diuraikan secara eksplisit, mudah difahami dan dipraktekkan. Untuk ini penulis bermurah hati membagikannya kepada pembaca, berbeda dengan penulis masalah ‘pengembangan diri’ berbasis NLP juga yang secara implisit saja mengungkap tekniknya.

The Secret of Mindset banyak membahas tentang belief (kepercayaan, keyakinan) yang bersemayam dalam pikiran, yang pengaruhnya sangat besar dalam membentuk pola pikir dan keputusan seseorang. Belief disini maksudnya bukan agama atau aliran kepercayaan, tetapi keyakinan dalam bahasa sehari-hari, seperti pernyataan ‘saya berbakat….’ atau ‘saya tidak bisa ….(bergaul/menulis/ berbicara di depan umum/ matematik/dst).’

Belief positip, yang mendukung sukses tentu layak dikembangkan terus, dengan belief ini maka secara konsisten dan otomatis kita punya pedoman untuk bertindak sesuai keyakinan. Sebaliknya belief negatip, yang menghambat harus disingkirkan agar tidak jadi perangkap penghalang kemajuan. Masalahnya menepis belief penghambat itu tidak mudah, karena itu buku ini menyajikan anatomi dari belief, asal muasal dan proses-proses terbentuknya, hingga kemudian bagaimana teknik melemahkan dan menepisnya, kalau toh tidak mau hilang.

Buku setebal 273 halaman ini dibagi dalam dua bagian, total 16 topik atau bab yang dibahas. Bagian Kesatu diberi judul Memetakan dan Memahami Belief. Penulis secara provokatif mengajak kita untuk mempertanyakan baberapa belief yang kita yakini selama ini, bagaimana kalau ternyata salah. Bagaimana kalau kita sesungguhnya ‘sukses sebagai orang gagal.’ Selanjutnya mengurai betapa sulit membongkar belief yang terbangun kuat dan kita yakini sejak masa kanak-kanak, tapi ternyata jadi kendala utama bagi sukses kita. Dalam kasus akut ini belief sudah dibentengi oleh behavior, emosi, sikap (state), persepsi, dan selftalk atau dialog internal yang selalu menguatkan belief tersebut. Repotnya belief tersebut, telah menjadi filter penyaring informasi bagi pikiran kita, alternatif-alternatif disaring atau ditolaknya, sehingga kalau tidak kita sadari makin sulit bagi kita untuk mencari jalan keluar. Sekali kita yakin ‘tidak berbakat’ maka semua informasi atau teknik yang diajarkan akan ditampik atau tidak ditangkap oleh pikiran. Bagian ini juga membahas hubungan belief dengan value. Kalau belief biasanya bicara soal ‘bisa/tidak bisa’ atau ‘mungkin/tidak mungkin’, maka value bicara tentang ‘baik/tidak baik’ serta ‘benar atau salah’. Value yang digambarkan sebagai kompas bagi ‘perahu’ kehidupan, adakalanya mengalami konflik dengan value lain yang dianut orang yang sama. Berita baiknya, ada teknik-teknik yang bisa digunakan untuk memperbaiki belief dan value tersebut.

Bagian Kedua, Dekonstruksi dan Rekonstrukturisasi Belief. Menguraikan tentang beberapa teknik merubah belief, antara lain dengan teknik mengajukan pertanyaan kritis; dengan afirmasi dan visualisasi; dengan EFT (emotional freedom therapy); dengan hipnoterapi; atau dengan NLP.

Saya juga suka dengan buku ini karena disajikan dalam bahasa yang santai, misalnya ungkapan “..pangsit…eh maaf wangsit…”. Sebagai ilustrasi juga digunakan beberapa cerita, misalnya tentang kepercayaan adat tentang larangan memetik buah mangga pada anak-anak suku tersebut, bagaimana anak kecil polos begitu berani memetik buahnya, tapi generasi kakaknya yang sudah terkontaminasi belief ‘bisa kuwalat’ jadi takut, padahal itu makanan satu-satunya yang tersisa.

Poin lainnya adalah adanya bahan latihan mulai dari kuestioner untuk mengidentifikasi dan menguji belief yang mendominasi pikiran kita. Juga formulir-formulir untuk mempraktekkan teknik tertentu, serta gambar baik diagram ataupun foto yang menjelaskan teknik-teknik yang ditawarkan.

Kalau saya diharuskan mencatat kelemahan dari buku ini, maka salah satu kelemahannya adalah justru pada banyaknya teknik mengatasi belief negatip (dekonstruksi, restrukturisasi) yang kalau hanya mengandalkan mebaca buku ini saja tidak cukup menghayati. Perlu buku lain, baik yang ditulis Adi, maupun ahli lainnya. Hal ini setengahnya disadari oleh Adi dengan beberapa kali merujuk ke buku-buku yang dia tulis sebelumnya, seperti Becoming a Money Magnet dan Hypnotheraphy: The Art of Subconscious Restructuring. Sekali lagi buku yang kata pengantarnya ditulis oleh pakar pemasaran dan manajemen perubahan Rhenald Kasali ini layak dibaca untuk pengantar dan menambah pemahaman atas konsep-konsep dan teknik-teknik olah pikiran seperti NLP, hypnotheraphy, EFT dan lainnya. Selain untuk merekonstruksi belief sendiri, sebagai trainer atau fasilitator, pemahaman tentang konsep belief dan teknik rekayasanya tentunya bermanfaat untuk mengenali belief, value atau mindset para peserta, agar bisa membuka ‘jendela’ pikirannya, mengajaknya keluar dari ‘comfort zone’ yang membatasi ruang gerak pikiran mereka.

[Resensi ditulis oleh Risfan Munir].

3 Responses to “The Secret of Mindset”


  1. 1 Vicky Thursday, January 24, 2008 at 9:58 am

    Melihat sampul buku dengan foto penulis nongol di sana, rasanya agak kurang enak gitu (bikin orang males beli dan baca. Kecuali untuk buku-buku biografi. Mungkin itu salah satu kelemahan lain dari buku ini.

  2. 2 Fitri Monday, March 31, 2008 at 12:41 pm

    Saya diberi kesempatan untuk hadir dalam seminar Bpk.Adi W.Gunawan. Saya ikuti mulai dari teori hingga prakteknya. Saya belum melaksanakan metodenya secara langsung. Tapi saya yakin, bahwa secara teoritis yang beliau ajarkan benar dan logis. Seseorang yang mempunyai mindset salah akan sesuatu hal, bisa diubah dengan menggunakan metode NLP, dan bantuan teknik2 akupunktur dengan sederhana (tanpa jarum, hanya ketukan jari & massage di daerah tertentu). Serta yang membuat tertarik adalah, beliau menggunakan metode alam bawah sadar. Hal inilah yang paling efektif digunakan ketika seseorang sangat sulit dirubah. Metode ini baik untuk menyembuhkan permasalahan yang terkait dengan masalah emosi, semacam ketakutan, phobia, kecemasan, stres dsb. Selamat membaca, anda akan dapatkan manfaatnya….

  3. 3 Musiksystem Friday, December 12, 2008 at 1:10 pm

    Buku ini telah mengubah cara pandang saya terhadap kehidupan yg dulu saya anggap tdk adil terhadap saya, setelah saya baca buku ini ternyata selama ini yg membelenggu hidup sy adlh belief negatif itu. Trimaksh buat Pak Adi W .Gunawan.saya suatu saat ingin mengikuti seminar Bapak.


Leave a comment




Data pengunjung

  • 365,026 Kunjungan

Resensi yang lain

Index

my pictures at flickr

Goodreads